Roy mencoba mencari tahu di beberapa media internet apakah zat Ethylene Glycol itu. Rupanya zat Ethylene Glycol ini sangat beracun bagi tubuh dan lingkungan, tapi senyawa Ethylene Glycol ini dapat terurai dalam waktu yang tidak begitu lama.
Memang tanpa disadari Ethylene Glycol kalau dilihat sepintas terlihat seperti tidak berbahaya, apalagi warnanya yang seperti sirup, dan juga tidak berbau.
Jika mengalami keracunan Ethylene Glycol, maka zat penawar yang dapat menetralisir dari keracunan yaitu Ethanol dan Fomepizole (Antizol), tapi alangkah baiknya lebih cepat dan aman bawa langsung ke praktisi medis atau Dokter.
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam menangani Radiator Coolant :
- Supaya aman pakai sarung tangan disaat membuang air + coolant dari radiator dan hindari air radiator yang mengandung coolant kontak langsung dengan tubuh kita apalagi sampai mengenai kulit Anda.
- Biasakan menampung limbah radiator coolant yang beracun tersebut, dan jangan dibuang langsung ke saluran air atau tanah. Bila sudah terbuang ke alam sebaiknya sebelumnya campur limbah radiator coolant dengan air dan arang karbon, diamkan selama beberapa hari - hingga maksimal seminggu sampai Ethylene Glycol terurai, barulah dibuang dengan terlebih dahulu ditambah air dalam jumlah besar atau sambil alirkan air saat membuang.
- Saat mengisi radiator coolant yang baru juga gunakan sarung tangan. Jika kulit terkena cipratan radiator coolant segeralah basuh dengan air.
Bagaimanapun juga sistem pendingin mesin kendaraan dengan radiator sangat membutuhkan zat coolant ini, fungsinya sebagai perlindungan dan tentunya memberikan keawetan komponen radiator/pompa air serta saluran air pada blok mesin serta kepala silinder agar supaya tidak berkarat, serta memperpanjang umur pompa air.
Karena coolant yang berkualitas umumnya mengandung zat pelumas dan anti karat. Dan berhati-hati lah dalam menangani zat coolant untuk radiator.
Semoga bermanfaat Artikel saya yang berjudul " Hati-hatilah pada Zat Radiator Coolant Mobil ".