Menjual Mobil dari cara dulu Roy pernah sampaikan pasti ada kekurangan tapi juga ada kelebihannya. Antara yang beli si pemakai langsung atau si pedagang mobil. Berikut gambaran umum yang akan terjadi disaat ingin menjual mobil melalui beberapa model mediator berikut ini :
Menjualkan Ke Pedagang Mobil Bekas (Dealer)
Apabila suatu showroom jual beli mobil adalah pilihan terakhir Anda, sebaiknya lihat harga pasaran dan cari standar harga tertinggi terhadap mobil yang Anda dimiliki sebagai patokan dan acuan harga Anda. Supaya Anda dapat mengetahui plafon harga standarnya dan jangan sampai Mobil Anda ditawar oleh penawar termurah (jauh dibawah harga pasaran). Seperti diketahui pedagang mobil punya cara khusus agar bisa menekan dan menawar harga mobil konsumen menjadi rendah, itu sudah menjadi hal yang lumrah dikarenakan mereka juga butuh keuntungan merupakan hal yang sangat wajar.
Benefitnya :
Proses cepat dan tidak merepotkan jika menjual ke dealer atau pedagang. Selain itu beberapa dealer mobil bekas juga membantu dalam menyiapkan dokumen mobil hingga transaksi pembayaran hingga selesai. Kelebihan lainnya untuk proses transaksi juga dijamin aman dan simple. Hanya menelpon saja, mobil Anda bisa langsung terjual.
Kekurangannya :
Setiap kelebihan pasti juga ada kekurangan. Untuk penawaran yang dilakukan oleh pedagang pada mobil Anda terbilang rendah yang ditawarkan dibandingkan dengan harga yang sedang berlaku saat ini.
Showroom mobil bekas sebenarnya hanya sebagai jaringan perantara, yang nantinya dan mengambil keuntungan dari mobil yang Anda jual. Bagi pedagang dalam mengambil keuntungan dari setiap penjualan mobil masih dalam konteks yang wajar, sebab laba yang didapat digunakan untuk menggaji karyawan, bayar tagihan, sewa tempat, dan biaya operasional.
Dealer mobil bekas pun juga pasti mengalami ketidakpastian kondisi pasar. Artinya, dealer akan mengalami defisit jika mobil tersebut tidak dapat terjual dalam waktu cepat.
Bagi konsumen yang ingin bertransaksi menjual mobilnya pada showroom mobil seken, pada saat menandatangani berkas dokumen harus teliti. Kemudian Anda harus menekankan pada Dealer, bahwa semua perjanjian yang terjadi secara lisan untuk dibuatkan juga secara tertulis sesuai dengan aturan yang berlaku.
Menjual Kepada Pemakai (End User)
Menjual kepada pemakai langsung merupakan cara yang sering dilakukan bagi beberapa kalangan orang. Bisa dilakukan melalui media internet dan surat kabar, sehingga penjual bisa dapat berinteraksi secara langsung kepada pembeli (pemakai/end user) dan tanpa melalui jaringan perantara. Apabila ini adalah merupakan pilihan Pemilik mobil langkah yang harus diambil yaitu :
- disiapkan materi dalam mengiklankan mobilnya
- surat-surat penting berupa STNK dan BPKB juga di cek kelengkapannya
- mengatur waktu untuk test drive
- survey bagi calon pembeli
- baru kemudian transaksi pembayaran dilakukan dengan cara transfer via bank atau tunai di tempat. Dengan secara kredit juga bisa dilakukan dalam pembiayaan mobil bekas dengan beberapa lissing.
Pemilik mobil dapat menjual mobilnya dengan harga yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan menjualnya kepada dealer mobil second. Ini merupakan suatu keuntungan tersendiri bagi sang pemilik mobil.
Kekurangan :
Penjual mobil untuk mengurus dokumen lainnya diurus sendiri dan calon pembeli Ketika melakukan transaksi antara Anda dengan calon pembeli semua proses administrasi harus diselesaikan secara bersama-sama. Penjual harus mengurus asuransi kendaraan. Dan bila masih berjalan, maka segera dibatalkan dan membayar semua pinjamannya secara penuh.
Kemudian dalam pengalihan atas nama surat-surat, si pemilik mobil juga akan mengurus proses balik nama ke pemilik baru di kantor Polda (kalau misal di Semarang). Jika calon pembeli membayar dengan cara kredit, Anda sebagai penjual diharapkan dapat membantu sampai proses pinjaman bank atau jasa pembiayaan (leasing) tersebut disetujui.
Penjualan dengan cara ini umumnya membutuhkan waktu dan biaya lebih untuk mengiklankannya. Hal ini juga disebabkan karena pencarian dari pembeli yang lebih spesifik, seperti tipe, jenis, tahun, warna, harga dan kondisi mobil. Test drive yang dilakukan calon pembeli pun tidak menjamin bahwa mobilnya pasti dibeli.
Selain itu penjual juga harus lebih berhati-hati, contohnya pada saat melakukan test drive. Tidak menutup kemungkinan bila ada musibah yang menimpa mobil Anda, seperti kecerobohan pada saat mengemudi, ataupun kemungkinan terburuk bahwa mobil menghilang bersama dengan calon pembeli jika Anda membiarkan calon pembeli melakukan test drive tanpa pengawasan Anda.
Setelah terjadi kesepakatan antara penjual dengan pembeli, maka transaksi merupakan langkah selanjutnya yang sangat penting untuk dipahami, khususnya jika Anda menjualnya langsung kepada pemakai (end user).
Sebaiknya gunakan cara pembayaran yang lebih aman, yaitu dengan melakukannya bersama melalui Bank. Dengan menggunakan cara ini maka Anda dapat meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti penerimaan uang palsu pada saat pembayaran dengan cara tunai.
Jangan lupa untuk membuat berita acara serah terima bahwa mobil telah Anda jual dengan sah. Hal ini juga ditujukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, misalnya sesuatu terjadi dengan mobil itu, dan Anda dicari-cari oleh pihak berwajib karena data yang ada masih menggunakan nama dan alamat Anda.
Kurangnya pemahaman mengenai pengurusan surat kendaraan, system pembayaran dan sebagainya menjadi tantangan bagi penjual pemula.
Semoga seluruh tips dan panduan diatas dapat bermanfaat dan memperlancar proses serta transaksi penjualan mobil Anda.