Info Umum - Tindakan Darurat apa yang kita lakukan bila mobil memang sudah terkena/terendam banjir? Pendapat para mekanik, mesin bagusnya dimatikan! Karena, bila genangan air yang menutupi mobil hingga terendam separuh badan mobil jika sampai tersedot oleh mesin melalui saluran isap, bisa jadi fatal akibatnya, karena mesin paling dominan sebagai tenaga penggerak mobil bisa-bisa almarhum apabila ini bisa terjadi pada mobil kita. Efek ini disebut water hammer, menjadikan setang piston bengkok, piston pun menghajar blok dan kepala silinder.
Tindakan darurat sebagai pencegahan rusaknya mesin lebih fatal lagi, lakukan tidakan berikut :
Cabut Kabel Aki
Menjaga apabila terjadi konsleting/hubungan arus pendek yang mematikan sistem kelistrikan lainnya juga bagian komputerisasi pada mesin ECU.
Jangan Nyalakan Mesin
Bila banjir telah reda jangan langsung menyalakan mesin. Sebab kondisi mesin terendam banjir. Lebih baik di derek bawa ke bengkel mobil resmi.
Periksa Komponen
Bila banjir tidak merendam ruang mesin, alangkah baiknya periksa kaki-kaki dan roda. Yang diutamakan diperiksa adalah tie-rod, sebab bagian tierod didalamnya terdapat komponen yang dilumasi gemuk dan ditutup dengan karet. Celah-celah bagian tierod dapat dimasuki oleh Air. Jika ini dibiarkan bisa menimbulkan karat lama kelamaan, bila ini dibiarkan dan tidak kita cek dan dibuang airnya, gemuk yang membalut pada komponen akan bercampur dengan air kotor.
Ganti Oli Baru
Cara supaya oli terhindar dari kemasukan air, baiknya oli transmisi diganti. begitu pula pelumas untuk gardan (penggerak belakang).
"Misal, Sebuah mobil tetap menerjang banjir pada ketinggian air sampai merendam girboks. Rupanya, air banjir telah tercampur dengan oli. Yang bikin kita tekor apabila menguras dan membilasnya butuh 18 liter oli untuk balik ke kondisi normal. Umumnya proses kuras oli untuk mobil standar hanya butuh 12 liter.
Salam
Suzuki Semarang