Info Umum - Bagian pendukung yang terpenting dari Mobil Anda dalam memberikan keamanan untuk mengontrol laju sebuah kendaraan adalah rem. Maka sangatlah perlu jika kita seharusnya memberikan perawatan pada rem cakram, rem hidrolik, rem tromol maupun rem ABS. Tindakan ini sangat penting sebagai pencegahan dan antisipasi bila terjadi rem blong.
Tanda-tandanya bila terjadi kerusakan pada rem bisa macam-macam bentuknya adanya suara bunyi-bunyian, bau menyengat pada rem, lalu saat direm kesan agak getar dimobil kita.
Maka kita perlu siaga dan melakukan pencegahan dengan perawatan rem yaitu :
- Sebagai pemberitahuan kita sebagai penanda rem mobil kita sedang bermasalah bisa ditunjukan dengan indikator rem pada spedometer, indikator ini hanya dimiliki pada mobil yang memiliki fitur Rem ABS dan EBD saja. Indikator tersebut dapat menyala bila sensor di roda tidak berfungsi dengan baik atau kampas sudah menipis. Kalau indikator rem parkir menyala, berarti terjadi kebocoran atau minyak rem habis.
- Saat pedal rem kita injak mengalami seperti ada getaran, dipastikan terdengar suara bunyi sebab ada benjolan atau permukaan piringan rem tidak rata.
- Tercium bau hangus kaya minyak terbakar yang sumbernya di lingkar roda, merupakan penyebab kebocoran di sekitar kaliper. Cara mengatasinya, perbaikan mesti dilakukan di bengkel resmi atau terpecaya.
Perawatan rem mobil
- Periksa kondisi minyak rem seminggu sekali atau ganti setiap 50.000 km. Apabila sebelum batas minimal jumlah minyak sudah habis periksa karna kemungkinan berpotensi terdapat kebocoran.
- Periksa ketebalan kampas Rem (pada rem cakram). Biasanya dari pabrik dianjurkan penggantian kampas tiap 25.000 km. Tapi kita bisa mengeceknya dengan memasukkan jari ke sela-sela kampas rem dan kaliper saat rem dingin untuk mengetahui ketebalan dari kampas rem.
- Untuk sepatu rem (pada rem teromol) pergantian material direkomendasikan 4 banding 1. Artinya, jika kampas rem sudah diganti 4 kali, pada peroide keempat sepatu rem juga harus diganti. Berdasarkan jarak, sepatu rem diganti setiap 100.000 km karena bebannya lebih ringan dibanding kampas.
- Lakukan servis besar setiap 50.000 km. Periksa lampu rem. Dengan ini, penggendara yang berada di belakang mengetahui Anda mengoperasikan rem, Penggantian warna tidak dibenarkan. Penyebabnya, warna merah paling gampang mempengaruhi psikologis untuk melakukan reflek antisipasi.
- Jangan sembarangan mengganti komponen rem dengan produk aftermarket dan melakukan perbaikan melalui mekanik bukan bengkel resmi. Bisa menghilangkan garansi!
Semoga beberapa tips dan cara mencegah rem blong tersebut bisa diterapkan agar menghindari kejadian fatal saat dijalan. Karena mencegah lebih baik daripada tidak mencegah sama sekali. Waspada dan selalu menjaga serta merawat kesehatan mobil merupakan bentuk dan usaha dari cara menghindari kecelakaan di jalan.