Memakai sabuk pengaman atau safety belt, seringkali salah penerapannya disaat berkendara mobil. Yang dimaksud " salah " yaitu ketika pengendara mobil salah memakai
sabuk pengaman, jadi hanya pakai bagian atas saja. Tentu ini dapat
berakibat cedera serius, sebab dada kita yang terdiri dari ruas tulang
rusuk bila di tekan sangat kuat oleh seutas tali safety belt dapat
mematahkan tulang rusuk akibat hentakan terjadi tabrakan.
Alasan mereka memakai safety belt seperti itu karena sifatnya formalitas saja agar supaya tidak terkena tilang, sebab peraturan lalu lintas sekarang bila tidak memakai sabuk pengaman akan terkena sanksi tilang. Maka penggunaan safety belt nya seadanya saja, tidak mempertimbangkan aspek keselamatan kedepannya.
Perlu kita ketahui, menurut pakar keselamatan lalu lintas di Indonesia mengatakan, bila sabuk bagian atas saja yang digunakan, hanya bagian dada saja yang tertahan. Bila tabrakan keras dalam kecepatan tinggi, distribusi tekanan jadi hanya berpusat di dada saja, ini bisa membuat tulang rusuk patah.
Distribusi tekanan saat tabrakan ini merupakan sesuatu hal yang penting. Sebab saat terjadi tabrakan, tekanan yang dialami oleh pengendara bisa 10 kali lipat dari berat tubuhnya.
Semisal berat badan pengemudi atau penumpang 65 kg, dengan kecepatan mobil yang bervariasi lalu tabrakan kencang terjadi, tekanan di sabuk bisa 650 kg. Fatal tentunya jika tekanan tali sabuk itu ditahan oleh bagian dada saja, tulang rusuk bisa rusak," katanya.
Disamping itu, pada area bawah tubuh yang terbebas dari tertahannya sabuk pengaman bisa berpotensi cedera juga. Karena tubuh bagian bawah tidak ada yang menahan. Bila terjadi tabrakan kencang, kaki dapat membentur dengan kerasnya pada dasbor.
Marilah mulai saat ini kita pakai sabuk pengaman dengan baik dan jangan asal.
Alasan mereka memakai safety belt seperti itu karena sifatnya formalitas saja agar supaya tidak terkena tilang, sebab peraturan lalu lintas sekarang bila tidak memakai sabuk pengaman akan terkena sanksi tilang. Maka penggunaan safety belt nya seadanya saja, tidak mempertimbangkan aspek keselamatan kedepannya.
Perlu kita ketahui, menurut pakar keselamatan lalu lintas di Indonesia mengatakan, bila sabuk bagian atas saja yang digunakan, hanya bagian dada saja yang tertahan. Bila tabrakan keras dalam kecepatan tinggi, distribusi tekanan jadi hanya berpusat di dada saja, ini bisa membuat tulang rusuk patah.
Distribusi tekanan saat tabrakan ini merupakan sesuatu hal yang penting. Sebab saat terjadi tabrakan, tekanan yang dialami oleh pengendara bisa 10 kali lipat dari berat tubuhnya.
Semisal berat badan pengemudi atau penumpang 65 kg, dengan kecepatan mobil yang bervariasi lalu tabrakan kencang terjadi, tekanan di sabuk bisa 650 kg. Fatal tentunya jika tekanan tali sabuk itu ditahan oleh bagian dada saja, tulang rusuk bisa rusak," katanya.
Disamping itu, pada area bawah tubuh yang terbebas dari tertahannya sabuk pengaman bisa berpotensi cedera juga. Karena tubuh bagian bawah tidak ada yang menahan. Bila terjadi tabrakan kencang, kaki dapat membentur dengan kerasnya pada dasbor.
Marilah mulai saat ini kita pakai sabuk pengaman dengan baik dan jangan asal.